KAMIKAZE


Ketika mendengar istilah kamikaze, pasti yang langsung terpikirkan oleh kita adalah ketika Perang Dunia II pilot-pilot Jepang terbang untuk menjatuhkan Angkatan Laut Amerika di Hawaii tepatnya di Pearl Harbour. 

Kamikaze memiliki arti 'angin ilahi' atau para lelaki yang bergabung di Special Attack Forces Kamikaze saat Perang Dunia II yang mempertaruhkan nyawa mereka demi kehormatan pada kaisar dan negara dan demi tempat yang di janjikan menurut mereka yaitu surga / unit serangan khusus (tokubetsu kōgeki tai) yang dibentuk untuk membawa misi menghancurkan musuh (Sekutu) dengan cara menabrakkan pesawat tempur ke kapal induk milik Sekutu alias bunuh diri. Alasan para Kamikaze bergabung yang kita ketahui adalah yang disebutkan tadi, jika mereka berkorban, mereka akan dapat surga, tetapi bagi para kamikaze yang selamat dari penyerangan ke Pearl Harbour mereka memiliki alasan lain, yaitu

“The real cause which compelled us to employ such an attack lay in the great discrepancy between the productive power of the two countries and in the lack of alternatives in fighting methods.”


Pun banyak pemuda (rata-rata umur 19-24) yang sukarela untuk bergabung. Jendral Jepang secara khusus memanggil pemuda-pemuda terbaik Jepang untuk melaksanakan proyek Kamikaze ini, para istri dan keluarga merayakan pesta karena menurut mereka menjalankan kamikaze tersebut merupakan sebuah kehormatan, tapi tak sedikit keluarga yang menangis dan bunuh diri karena ini adalah perpisahan terakhir, hal ini dikarenakan para pilot tersebut hanya diberikan bensin yang cukup untuk sekali jalan (terbang) untuk memaksimalkan daya hancur bagi penyerangan Pearl Harbour.

Pada akhir Perang Dunia II, American Intelligence mewawancarai orang-orang yang telah bergabung dengan Special Attack Forces Kamikaze saat Perang Dunia II tsb dan selamat (selamat mungkin karena 'giliran' mereka belum tiba untuk serangan). Dalam wawancara ini menjadi jelas bahwa 'Pengorbanan hidup pada negara' benar-benar diterima di Jepang yang telah didominasi oleh militer selama bertahun-tahun.


“I am firmly convinced that the idea of the kamikaze attack developed quite naturally in the fighting spirit of the younger pilots. In my opinion, the best fighting method is to kill a thousand with one soldier and to sink a battleship with one aircraft.”
(Saya sangat yakin bahwa ide serangan kamikaze dikembangkan secara alamiah dalam semangat juang para pilot muda. Menurut pendapat saya, metode pertempuran terbaik adalah untuk membunuh seribu dengan satu tentara dan tenggelamkan kapal perang dengan satu pesawat.)
"Kami melihat situasi perang miskin dan percaya bahwa serangan khusus (like kamikaze tadi) adalah metode yang terbaik. Kami menawarkan diri dan bertekad untuk mengorbankan diri kita sendiri sehingga negara kita bisa menang "


Pelaksana Kamikaze pada Oktober 1944 adalah komandan staf tempur AL Jepang di Filipina Takejiro Onishi yang mendapatkan julukan Bapak Kamikaze.



Sumber:

Komentar

Postingan Populer